Bagaimana cara membuat infusoria dari pelet? Anakan ikan membutuhkan pakan khusus yang berbeda dengan jenis pakan untuk ikan dewasa. Hal ini dikarenakan ukuran mulutnya yang masih sangat kecil. Jadi pakan yang diberikan pun harus berukuran sangat halus agar dapat ditelan, bahkan saking halusnya sampai tak kasat mata. Salah satunya ialah infusoria. Infusoria adalah mikroorganisme yang berukuran mikroskopik.
Infusoria merupakan pakan yang sangat direkomendasikan untuk diberikan kepada anakan ikan, khususnya ikan petelur (egg laying fish). Perlu Anda ketahui, anakan ikan belum mampu memakan plankton sebab mulutnya terlalu sempit untuk menelannya. Selain itu, anakan ikan yang baru menetas ini juga memiliki tubuh yang sangat lemah. Ia bahkan belum mampu menangkap plankton sendiri sebab gerakan renangnya masih lambat sekali. Mereka biasanya hanya akan berdiam diri di permukaan air sambil menunggu pakan datang sendiri.
Sebagai peternak, Anda harus membantu anakan-anakan tersebut mendapatkan makanan. Caranya tentu saja dengan memberikannya pakan tambahan. Anda tidak bisa cuma mengandalkan protozoa yang secara alami sudah terdapat di dalam air karena jumlahnya terlalu sedikit sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan gizi semua anakan ikan tadi. Anda perlu memberinya infusoria tambahan. Persediaan infusoria ini akan membantu anakan ikan terutama setelah ia menetas dari telurnya sampai cadangan makanan yang terdapat di kantung kuning telurnya habis. Pemberian infusoria terbukti mampu meningkatkan prosentase derajat hidup anakan ikan hingga mencapai 90-95 persen.
Tahukah Anda, infusoria bisa dibuat atau lebih tepatnya diternakkan melalui metode kultur jaringan? Disebut beternak infusoria karena tujuan pekerjaan ini ialah memperbanyak jumlah infusoria yang terkandung di dalam air. Setiap air sebenarnya mengandung infusoria. Nah dengan melakukan metode ini, jumlah infusoria yang terdapat di air tadi akan meningkat tajam. Caranya mudah sekali kok!
Alat dan Bahan :
- Wadah plastik
- Air
- Pelet
- Aerator
Langkah-langkah :
- Di sini kami menggunakan wadah plastik yang berukuran 1 galon atau setara dengan 20 liter air. Kemudian isilah wadah tersebut memakai air hingga penuh. Lalu masukkan pelet cukup sebanyak 1 sendok makan. Biarkan selama 12 jam supaya tekstur pelet menjadi sangat lunak hingga mudah sekali hancur. Sebaiknya wadah plastik ini diletakkan di tempat yang aman serta terhindar dari sinar matahari dan hujan agar suhunya tetap stabil.
- Setelah itu, Anda bisa memasukkan alat aerator ke dalam wadah tadi. Nyalakan alat tersebut selama 24 jam agar air mengandung banyak oksigen. Karena air di dalam wadah sudah mengandung pakan dari pelet dan kaya akan oksigen, maka infusoria yang terdapat di dalamnya pun akan tumbuh subur.
- Pada awal proses kultur berlangsung, air di dalam wadah plastik mula-mulanya tampak begitu keruh karena tercampur dengan pelet. Namun seiring dengan berjalannya waktu, bahan-bahan organik yang terdapat di pelet tadi akan mengendap di dasar air secara perlahan-lahan sehingga air terlihat agak jernih kembali dengan warna keputih-putihan. Warna keputih-putihan ini sebenarnya merupakan infusoria. Anda dapat melihatnya dengan menghadapkan air di sinar matahari.
- Setelah tiga hari berlangsung, infusoria di dalam wadah plastik bisa dipanen. Caranya cukup dengan mengambilnya menggunakan mangkuk. Kemudian tuangkan air yang berisi infusoria ini ke dalam akuarium khusus untuk penetasan telur ikan sekaligus perawatan anakan ikan.
- Infusoria di dalam wadah plastik bisa digunakan sampai 7 hari berturut-turut asalkan tetap dilengkapi aerator. Perlu diperhatikan baik-baik bahwa bahwa hanya ikan yang masih berumur 1-3 hari yang membutuhkan infusoria. Selepas dari rentang umur tersebut, ikan sudah mampu mengonsumsi pakan alami yang berukuran lebih besar. Pemberian infusoria saja pada ikan yang sudah berusia lebih dari 3 hari justru akan mengakibatkan kematian sebab kebutuhan gizinya tidak terpenuhi.
Komentar
Posting Komentar