Cara Membuat Kolam Lele Bioflok

Bagaimana cara membuat kolam lele bioflok? Budidaya ikan lele memiliki peluang keuntungan yang begitu besar. Sampai saat ini, tingkat permintaan ikan lele masih sangat besar. Bahkan ikan lele termasuk salah satu ikan air tawar yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Itu sebabnya, harga ikan lele tergolong stabil.

Para petani biasanya memelihara ikan lele di kolam. Selain pakan alami, ikan-ikan ini juga diberikan pakan buatan berupa pelet. Sayangnya ada pakan yang tidak dimakan oleh ikan, mengendap di dasar kolam, dan terbuang sia-sia. Faktanya prosentase pakan yang dimakan oleh ikan lele kurang dari 50 persen. Sisa pakan akan mencemari lingkungan, menurunkan kualitas air, memicu timbulnya penyakit, dan menghambat pertumbuhan ikan.

Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi pakan yang terbuang sia-sia adalah menerapkan sistem bioflok. Sistem ini bertujuan untuk mengubah limbah cair yang berasal dari sisa pakan menjadi sup mikroba. Prinsipnya ialah memberikan aerasi terus-menerus terhadap lumpur cair tadi untuk memicu pertumbuhan mikroba. Nah, mikroba inilah yang nantinya bakal menjadi pakan alami bagi ikan lele.

Sistem bioflok dimulai dari proses nitrifikasi yaitu reaksi amonia dan oksigen yang berubah menjadi ion nitrit, lalu berubah lagi menjadi nitrat dan air. Reaksi ini terjadi berkat bantuan bakteri oksidasi amonia serta bakteri oksidasi nitrit. Jadi proses nitrifikasi membutuhkan oksigen dalam kadar yang cukup tinggi. Kebutuhan oksigen untuk mendukung proses ini pada siang hari sekitar 4 ppm dan 6 ppm di malam hari.

Proses selanjutnya, bakteri yang memiliki kemampuan untuk melakukan lisis bahan organik memanfaatkan detritus sebagai makanannya. Hal ini mengakibatkan sel bakteri tersebut menyekresi lendir metabolit, biopolymer, atau senyawa kombinasi. Pada akhirnya, senyawa ini akan terakumulasi di sekitar dinding sel dan detritus. Kemudian antar dinding sel akan saling terikat yang menghasilkan flok bakteri.

kolam-ikan-lele-bioflok.jpg

Proses pembuatan kolam bioflok membutuhkan trik tersendiri, berikut ini langkah-langkah yang mungkin bisa Anda coba :

Alat dan Bahan :

  • Terpal bundar yang berdiameter 3 meter
  • Pipa PVC untuk saluran air
  • Besi ulir ukuran 12 inci sebagai kerangka kolam
  • Semen, pasir, dan batu bata untuk cincin kolam

Cara Membuat :

  1. Tentukan posisi yang akan dijadikan sebagai tempat pembuatan kolam ikan lele. Usahakan tempat tersebut aman, bersih, memiliki akses yang mudah, serta dekat dengan saluran air bersih dan kotor.
  2. Buatlah kerangka kolam menggunakan besi ulir. Dalam praktek ini, kami memakai besi ulir yang panjangnya 120 cm. Besi-besi ini selanjutnya ditancapkan pada tanah membentuk pola lingkaran dengan diameter 3 m. Kemudian besi-besi ini saling disambung menggunakan las supaya lebih kuat.
  3. Setelah itu, Anda bisa memasang pipa sebagai saluran air. Jangan lupa Anda memerlukan saluran air bersih sebagai input dan saluran air kotor sebagai output. Usahakan letak kedua saluran ini saling berseberangan dan posisi saluran input lebih tinggi daripada saluran output.
  4. Kini waktunya untuk membangun cincin kolam dari pasangan batubata. Cincin ini berguna untuk menahan bagian dasar kolam agar saat diisi air bentuknya tidak berubah-ubah. Kalau perlu, lapisi pasangan batubata yang telah dibuat tadi memakai adukan plester supaya lebih kokoh.
  5. Setelah semuanya sudah terpasang dengan baik, Anda bisa memasang terpal. Hati-hati saat melakukan pemasangan ini karena tingkat risikonya cukup tinggi. Jika Anda kurang waspada dalam memasang terpal, bukan tidak mungkin terpal tersebut akan terkoyak atau kerangka yang dibuat bakal rubuh.
  6. Periksa terlebih dahulu hasil pekerjaan Anda. Setelah yakin bahwa sudah beres, berikutnya Anda bisa mengisi kolam ini dengan air.
  7. Langkah terakhir adalah Anda bisa memasang pompa udara yang bertugas untuk meniupkan oksigen ke dalam kolam. Proses aerasi ini sangat berguna dalam memicu pertumbuhan flok di dalam kolam. Flok inilah yang nantinya menjadi makanan tambahan bagi ikan lele yang dibudidayakan.

Komentar