Cara Pembesaran Benih Ikan Nila di Tambak

Bagaimana cara pembenihan ikan nila di tambak yang benar? Ikan nila merupakan ikan konsumsi dengan tingkat permintaan yang cukup tinggi. Ikan ini mempunyai sasaran produksi untuk pasar domestik maupun ekspor. Biasanya usaha pembesaran ikan nila di tambak dilakukan dengan sistem monokultur. Keunggulannya yaitu kondisi ikan lebih terkontrol karena perawatannya seragam.

Usaha pembesaran ikan di tambak dimulai dengan membuat kolam-kolam pemeliharaan ikan terlebih dahulu. Jika sudah ada sebelumnya, tambak tersebut perlu diperbaiki bagian pematang, saluran air, dan pintu airnya. Kemudian kedalaman tambak dipulihkan lagi seperti semula dengan mengangkat lumpur yang mengedap di bagian dasarnya. Setelah itu, tambak dikeringkan selama 1-2 minggu agar semua hama ikan yang kerap mengganggu bisa dimusnahkan.

Setelah dirasakan kondisi tambak sudah cukup kering, selanjutnya Anda bisa melakukan pengapuran menggunakan dolomit untuk menetralkan pH tanah yang terlalu asam. Dosis yang dipakai dengan takaran 50 gram/m2. Diperlukan juga pemberian pupuk kandang sebanyak 250 gram/m2 untuk mendorong pertumbuhan mikroorganisme dan plankton sebagai pakan alami ikan nila. Barulah kemudian tambak tersebut diisi dengan air hingga kedalamannya mencapai 70 cm.

Tambak yang telah diisi air selanjutnya didiamkan lagi sekitar 3 hari. Lalu taburkan pupuk urea sebanyak 2,5 gram/m2 dan pupuk TSP sebanyak 1,25 gram/m2 untuk meningkatkan kesuburannya. Cek kondisi air di tambak apakah sudah sesuai dengan habitat alami ikan nila atau belum. Usahakan kadar garam yang terkandung di air berkisar 5 ppt. Seiring dengan masa pemeliharaan ikan nila, faktor kadar garam ini bisa dinaikkan secara perlahan-lahan hingga mencapai 15 ppt.

cara-pembesaran-ikan-nila.jpg

Penebaran Benih

Kami sarankan kepada Anda untuk menggunakan benih ikan nila yang bobotnya kurang lebih 1,25 gram dengan panjang tubuh sekitar 3-5 cm. Pastikan Anda memilih benih yang berkualitas, ukurannya seragam, dan berwarna cerah. Benih ikan nila yang baik juga ditandai dari gerakannya yang gesit serta memiliki respons yang tinggi terhadap pakan yang diberikan. Tingkat kepadatan benih ikan perlu disesuaikan dengan target pemanenannya. Bila target panen rata-rata 15 gram/ekor, maka padat penebarannya adalah 20 ekor/m2. Sedangkan padat penebaran 4 ekor/m2 akan menghasilkan target panen rata-rata 500 gram/ekor.

Di masa awal pemeliharaan, pertahankanlah ketinggian muka air di tambak minimal 70 cm. Ketinggian muka air ini diusahakan terus ditambah secara berkala guna merangsang pertumbuhan ikan nila. Anda bisa terus menambah kapasitas air di tambak sedikit demi sedikit. Jadi menjelang masa pemeliharaan selama empat bulan, usahakan ketinggian air sudah mencapai lebih dari 1,5 m.

Perawatan Ikan Nila

Ikan nila akan mengonsumsi pakan alami dan pakan buatan. Selama periode masa pemeliharaan, ikan nila bisa diberikan pakan tambahan berbentuk pelet. Dosis pemberian pelet yang dianjurkan antara 3-5 persen per hari dari biomassa ikan. Pemberian pelet tersebut tidak boleh dilakukan sekaligus, tetapi dalam frekuensi sebanyak tiga kali sehari. Taburkan pelet sedikit demi sedikit agar semuanya dimakan oleh ikan nila. Pastikan Anda memilih pelet yang bermutu tinggi dan mengandung kadar protein minimal 25 persen.

Pakan alami juga sangat penting peranannya untuk mendukung pertumbuhan ikan nila yang Anda budidayakan. Bahkan dengan menjamin ketersediaan pakan alami ini, Anda bisa melakukan penghematan yang signifikan untuk pengadaan pakan. Untuk melakukannya, lakukan pemupukan ulang menggunakan pupuk kandang setiap dua bulan sekali dengan takaran 250 gram/m2. Sementara untuk pemupukan memakai pupuk urea dan pupuk TSP dilaksanakan setiap minggu. Adapun takarannya yakni pupuk urea sebanyak 2,5 gram/m2 dan pupuk TSP sebanyak 1,25 gram/m2.

Target produksi untuk fillet umumnya mengharuskan bobot ikan nila minimal 500 gram/ekor. Untuk mencapai bobot tersebut, waktu pemeliharaan yang harus dijalani biasanya sekitar 6 bulanan. Berbeda dengan target produksi untuk pasar lokal yang lebih banyak mengharapkan ikan nila berbobot rata-rata 200 gram/ekor. Pasar lokal juga lebih tertarik dengan ikan yang kondisinya masih hidup daripada yang fresh. Masing-masing sasaran market tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri.

Proses Pemanenan

Tidak susah untuk memanen ikan nila yang bobot dan ukurannya sudah memenuhi kualifikasi dari pasar. Anda bisa melakukannya dengan cara disusur menggunakan jaring seser dari bagian ujung kolam. Jaringlah ikan nila ini sedikit demi sedikit. Kemudian setelah dirasakan populasi ikan yang masih tersisa di dalam tinggal sedikit, Anda bisa mempercepat pemanenan dengan mengeringkan air di tambak tersebut.

Pastikan kondisi ikan-ikan yang dipanen tetap dalam keadaan yang segar, prima, dan bagus. Sebab jika ikan tadi mengalami kecacatan akan menyebabkan nilainya menurun drastis. Bahkan untuk target pasar ekspor, komoditas ikan nila ini membutuhkan penanganan yang ekstra hati-hati. Dari pengalaman kami, dua faktor yang perlu diperhatikan untuk bisa menembus pasar global antara lain produk benar-benar hiegenis dan tampilannya pun enak dilihat.

Komentar