Proses Pembenihan Ikan Mas secara Lengkap

Bagaimanakah proses pembenihan ikan mas dilaksanakan? Budidaya ikan mas semakin marak dilakukan oleh petani lokal seiring dengan naiknya tingkat permintaan pasar. Ikan mas memang merupakan salah satu ikan air tawar yang begitu digemari oleh masyarakat di Indonesia. Dagingnya yang tebal dan rasanya yang gurih membuat ikan ini dapat diolah menjadi berbagai masakan khas Nusantara.

Pemeliharaan ikan mas biasanya dilakukan di tambak. Para petani umumnya menggunakan kolam tanah atau kolam beton sebagai media pemeliharaannya. Mereka biasanya memberikan pakan alami dan pakan buatan untuk mendukung pertumbuhan ikan. Rata-rata ikan mas bisa dipanen untuk keperluan konsumsi setelah usianya mencapai 3 bulan atau sesuai dengan permintaan pasar yang bersangkutan.

proses-pembenihan-ikan-mas.jpg

Langkah awal dalam membudidayakan ikan mas adalah proses pembenihan. Berikut ini panduan cara selengkapnya!

Proses I : Pemilihan Indukan

Ada bermacam-macam ikan mas yang sering dibudidayakan di Indonesia antara lain majalaya, punten, sinyonya, mas merah, karper kancra, karper domas, kumpay, dan kaca. Ikan mas betina memiliki postur yang gemuk dan lubang genitalnya terletak di belakang anus. Tanda bahwa ikan betina telah mengalami kematangan gonad yakni perutnya sudah membesar dan terasa lunak saat diraba. Sementara itu, ikan mas jantan mempunyai tubuh berbentuk langsing dengan lubang kelamin yang berada di depan lubang anus. Untuk mengetahui ikan jantan yang telah matang secara gonad, Anda bisa mengurut perutnya ke belakang sehingga ia mengeluarkan cairan berwarna putih kental.

Proses II : Pembuatan Kolam

Kolam untuk pemijahan sebaiknya berupa kolam beton yang berukuran 1,5 x 3 x 1 m. Kolam tersebut lantas dikeringkan di bawah terik matahari selama 2-3 hari berturut-turut. Selanjutnya kolam diisi dengan air bersih hingga ketinggiannya sekitar 80-150 cm. Air yang digunakan sebaiknya memiliki pH berkisar 6,5-7,5 serta suhu antara 25-30 derajat celsius. Usahakan supaya kondisi air di dalam kolam selalu dalam keadaan mengalir.

Setelah itu, masukkan beberapa kakaban yang terbuat dari ijuk sebagai substrat untuk tempat penempelan telur. Semua kakaban ini lantas diatur sedemikian rupa secara susun sejajar atau substitusi. Susunlah kakaban-kakaban dengan posisi yang berjajar rapat, lapis dua, dan berjarak 0,4 m.

Proses III : Pelaksanaan Pemijahan

Pasangan indukan ikan mas yang ideal adalah 1:2 berdasarkan jumlah dan 1:1 berdasarkan berat. Jadi apabila Anda menggunakan ikan betina sebanyak 3 ekor, maka ikan jantan yang harus dipasangkan ialah 6 ekor. Sedangkan bobot antara ikan mas jantan dan betina lebih baik seimbang. Banyaknya jumlah ikan jantan yang dipakai dapat memperbanyak jumlah sel sperma yang ada di dalam kolam sehingga semua telur yang dikeluarkan oleh ikan betina dapat terbuahi dengan baik. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan potensi hasil dari pemijahan.

Pada umumnya, proses pemijahan ikan mas terjadi saat menjelang fajar sekitar pukul 2-3 dini hari. Di jam-jam tersebut, suhu udara relatif stabil sehingga kondisi lingkungan perairan pun dapat terjaga dengan baik. Ikan mas yang sedang memijah biasanya terlihat saling berkejaran kesana-kemari. Setelah telur yang dikeluarkan oleh ikan betina dibuahi sel sperma dari ikan jantan, telur-telur ini otomatis akan menempel pada substrat yang telah disediakan.

Proses IV : Penetasan Telur

Ikan indukan yang telah melakukan pemijahan biasanya kondisinya sangat lelah dan lapar sehingga mereka berpotensi besar memakan telur-telur yang telah dikeluarkannya. Oleh sebab itu, telur harus segera dipindahkan ke kolam penetasan. Sebelum mengangkat kakaban dari air, Anda bisa menggoyang-goyangkan kakaban ini sebentar untuk membersihkannya dari kotoran.

Kolam penetasan sebelumnya telah dikeringkan, lalu diisi dengan air hingga kedalamannya mencapai 40 cm. Kolam penetasan ini juga perlu dilengkapi dengan aerator untuk menjaga kadar oksigen terlarut di dalamnya. Masukkan kakaban ke dalam kolam ini. Usahakan kakaban tetap tenggelam di kedalaman 10 cm dari dasar kolam.

Di kolam penetasan, telur ikan mas umumnya akan menetas dalam waktu 18-36 jam. Larva ikan yang telah keluar dari telurnya ini masih dibekali dengan cadangan makanan yang berupa kantung kuning telur. Ini artinya larva tersebut tidak perlu diberi makanan terlebih dahulu selama 3-4 hari. Setelah itu, barulah burayak ikan mas diberi makanan berupa pakan alami, pakan bubuk, atau emulsi kuning telur.

Komentar