Cara Pembibitan Belut Sendiri untuk Pemula

Anda tertarik untuk melakukan pembibitan belut sendiri? Faktor terpenting yang paling menentukan kesuksesan dalam membuat bibit belut sendiri adalah pengetahuan yang kita miliki. Belut termasuk ikan yang cukup sulit untuk dipijahkan dengan bantuan manusia. Kesulitan tersebut terutama disebabkan karena tidak mudahnya membedakan jenis kelamin suatu belut.

Kebanyakan orang berpendapat kalau belut memiliki kemampuan untuk merubah jenis kelaminnya. Pada saat lahir hingga berusia dewasa, belut memiliki jenis kelamin sebagai betina. Setelah melakukan pemijahan dan bertelur, belut tersebut akan berubah menjadi pejantan. Namun tidak sedikit pula orang yang beranggapan kalau semua belut itu banci alias memiliki jenis kelamin yang ganda.

cara-pembibitan-belut.jpg

Belut yang akan dijadikan sebagai indukan harus berusia sekurang-kurangnya antara 3-5 bulan. Kondisi belut tersebut juga benar-benar sehat yang ditandai dari tingkah laku dan pergerakannya yang sangat lincah serta cenderung agresif. Perhatikan pula seluruh permukaan tubuhnya. Belut yang baik wajib mempunyai tubuh yang mulus dan bersih tanpa luka serta postur tubuhnya cukup keras.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk membedakan belut jantan dan belut betina yakni melalui pengamatan karakteristiknya. Belut jantan selalu berumur lebih dari 7 bulan, memiliki kepala yang berbentuk tumpul, panjang tubuhnya lebih dari 30 cm, dan dilengkapi dengan ekor yang berbentuk tidak terlalu lancip. Berbeda dengan belut betina yang berusia kurang dari 7 bulan, kepalanya agak runcing, ekornya berbentuk lancip, dan memiliki panjang tubuh kurang dari 30 cm.

Pelaksanaan Pemijahan

Mau tidak mau kita harus melakukan proses pemijahan belut secara massal karena sulitnya menentukan jenis kelamin seekor belut. Anda bisa menyediakan kolam khusus pemijahan untuk mendukung jalannya proses ini. Kolam ini terbuat dari bahan beton yang kemudian diisi dengan lumpur yang cukup tebal sehingga belut bisa membuat liang untuk tempat menyembunyikan telurnya.

Secara naluri, masing-masing belut akan mencari pasangannya yang ideal. Uniknya, belut betina justru yang mencari belut jantan untuk membuahi telur-telur yang telah siap dilepaskannya. Setelah belut jantan sudah mendapatkan pasangan belut betina yang menurutnya cocok, ia akan membuat lubang di dasar kolam sebagai tempat untuk melakukan proses pemijahan. Setelah proses perkawinan selesai, belut jantan bertugas untuk menjaga dan merawat telur-telurnya.

Salah satu tanda proses pemijahan berhasil dilakukan adalah munculnya buih-buih berwarna cokelat kekuningan di permukaan air. Indukan belut jantan akan senantiasa menjaga telur-telur yang dihasilkannya sampai menetas dan berubah menjadi larva. Pada umumnya, telur-telur belut akan menetas dalam waktu sekitar 3-7 hari tergantung varietasnya. Setelah semua telur menetas, anakan belut ini siap untuk dijadikan sebagai bibit dalam usaha pembudidayaan belut di tempat lain.

Komentar