6 Tips Memilih Indukan Ikan Nila yang Baik

Apakah Anda memerlukan tips memilih indukan ikan nila yang baik? Ikan nila (Oreochromis niloticus) adalah ikan air tawar yang sering dibudidayakan untuk konsumsi. Ikan ini dipercaya berasal dari Afrika bagian timur. Ikan nila dapat berkembang hingga panjang tubuhnya mencapai 30 cm. Tubuh ikan ini berwarna hitam keabu-abuan dan bercorak pita gelap melintang.

Ketika ukurannya masih kecil, perbedaan ikan jantan dan betina belum dapat diketahui dengan pasti. Perbedaan jenis kelamin pada ikan nila baru bisa terlihat secara jelas ketika bobot tubuhnya sudah mencapai 50 gram. Ikan nila jantan mempunyai lubang anus dan lubang genital berupa tonjolan kecil yang berbentuk meruncing. Ikan nila jantan juga mempunyai warna yang lebih gelap dan tulang rahang yang melebar ke belakang. Sedangkan ciri utama ikan nila betina ialah mempunyai perut yang berukuran lebih besar.

Agar budidaya ikan nila yang Anda lakukan membuahkan hasil yang maksimal, wajib hukumnya bagi Anda untuk menggunakan indukan yang unggul. Harapannya indukan tersebut mampu melahirkan benih-benih ikan nila yang kualitasnya baik. Apa sajakah faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih indukan ikan nila?

memilih-indukan-ikan-nila.jpg

  1. Mampu Memproduksi Benih yang Baik

Seperti yang sudah kamu sebutkan di atas, untuk mendapatkan indukan yang mampu memproduksi benih yang baik, pilihlah indukan yang unggul. Indukan tersebut harus berasal dari varietas unggul, kondisinya sehat, dan tidak memiliki cacat. Indukan juga harus dalam kondisi yang matang serta dipilih yang sudah berpasangan.

  1. Indukan Telah Memenuhi Syarat

Sebaiknya pilihlah indukan yang sudah siap untuk melakukan proses pemijahan. Alasannya Anda tidak perlu merawat ikan tersebut lebih lama lagi sehingga dapat menghemat waktu, biaya, dan tenaga. Syarat utama indukan ikan nila yang bagus yaitu berusia minimal 4-5 bulan dan memiliki bobot tubuh sekurang-kurangnya 120-180 gram.

  1. Tingkat Pertumbuhannya Cepat

Semakin cepat pertumbuhan suatu ikan nila, semakin cepat pula Anda bisa memanennya. Hal ini berarti Anda dapat menghemat biaya, waktu, dan tenaga yang digunakan untuk pemeliharaan ikan tersebut. Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ikan nila adalah asal usulnya. Disarankan sebelum membeli ikan indukan, lakukanlah survei selama beberapa bulan untuk mengamati pertumbuhan ikan nila di beberapa lokasi.

  1. Responsif dengan Makanan

Ikan nila pada dasarnya merupakan ikan yang rakus. Ikan ini bersifat omnivora. Di habitat alaminya, ikan nila biasanya mengonsumsi tanaman air, plankton, dan ikan-ikan kecil. Ikan nila yang responsif dengan makanan akan sangat menguntungkan saat dibudidayakan karena pertumbuhannya lebih cepat. Di samping itu, ikan nila yang memiliki daya responsif yang tinggi terhadap pakan yang diberikannya juga menandakan kalau kondisi ikan tersebut benar-benar sehat.

  1. Resisten Terhadap Hama dan Penyakit

Anda tidak bisa mencegah sepenuhnya kemungkinan adanya serangan hama dan penyakit yang dapat mengganggu pertumbuhan ikan nila. Oleh sebab itu, selain melakukan pencegahan secara eksternal, Anda pun wajib mencegahnya secara internal yakni dengan memilih ikan nila yang mempunyai daya tahan yang tinggi. Ikan nila yang demikian akan memberikan keuntungan yang besar karena risiko kematiannya lebih kecil.

  1. Mampu Beradaptasi di Kolam

Setelah Anda berhasil memilih indukan ikan nila yang sesuai, lakukanlah proses pemindahan ikan tersebut dari tempat asalnya ke kolam buatan Anda secara hati-hati. Waktu pemindahan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Amatilah perubahan fisik dan perilaku pada ikan ini dalam rangka adaptasi terhadap lingkungannya. Indukan yang bagus mampu menyesuaikan diri dengan kolam.

Komentar