Cara Ternak Ikan Lele supaya Cepat Besar

Bagaimana cara ternak ikan lele supaya cepat besar? Permintaan pasar akan ikan lele yang semakin meningkat membuat potensi budidaya ikan ini tambah terbuka lebar. Selain memiliki pertumbuhan yang cepat, ikan lele juga tidak membutuhkan bentuk perawatan yang terlalu rumit. Tidak heran, banyak sekali para peternak lokal yang mencoba peruntungannya dengan berbisnis ikan lele.

Lele adalah ikan air tawar yang tergolong dalam famili Clariidae. Ikan ini mempunyai bentuk yang agak pipih memanjang, bertubuh licin, dan memiliki kumis panjang yang mencuat di sekitar mulutnya. Di beberapa daerah ikan lele juga kerap disebut sebagai ikan kalang, ikan maut, ikan seungko, ikan sibakut, ikan pintet, ikan keling, ikan cepi, atau ikan keli.

.jpg

Buat Anda yang tertarik untuk beternak ikan lele, ikuti panduan dari kami agar ikan-ikan lele yang Anda pelihara cepat besar.

Persiapan Kolam

Untuk membuat kolam pemeliharaan ikan lele, galilah tanah berukuran 2 x 3 m dengan kedalaman 80-120 cm. Tanah hasil galian tadi bisa digunakan untuk membentuk tanggul di sekeliling kolam setinggi 20-30 cm. Kemudian lapisi galian tersebut menggunakan terpal hingga menutupi seluruh permukaannya.

Masukkan pupuk kandang, urea, dan TSP ke dalam kolam terpal di atas. Lalu isilah kolam ini dengan air tanah hingga memenuhi seluruh volume kolam. Tambahkan beberapa tanaman air seperti teratai, ganggang, eceng gondok, atau kangkung sebagai tempat persembunyian ikan. Biarkan kolam tersebut selama seminggu agar ditumbuhi oleh plankton dan mikroorganisme alami.

Perilisan Bibit

Bibit ikan lele biasanya dijual seharga Rp 100-150/ekor. Sebelum dimasukkan ke dalam kolam terpal, bibit-bibit tersebut harus dicucihamakan terlebih dahulu dengan merendamnya di dalam larutan KM5NO4 atau PK dengan dosis 35 gram/m2 selama 24 jam. Sebagai alternatif, Anda bisa memakai larutan formalin dengan dosis 25 mg/liter selama 5-10 menit. Benih-benih ikan lele yang sudah direndam di dalam larutan di atas kemudian siap untuk dilepaskan ke dalam kolam.

Waktu perilisan yang paling ideal adalah ketika pagi atau sore hari sehingga perbedaan suhunya tidak terlalu ekstrem. Sebelum ditebarkan benih ikan lele ini diaklimatisasi terlebih dahulu. Caranya masukkan air kolam sedikit demi sedikit ke dalam wadah pengangkut benih sampai suhunya menjadi setara. Benih ikan lele yang sudah mampu beradaptasi biasanya akan bergerak menuju kolam dengan sendirinya. Jangan khawatir bila dalam seminggu awal pemeliharaan ada 20-30 ikan lele yang mati karena wajar.

Pemberian Pakan

Selama seminggu sejak waktu perilisan benih ikan lele ke dalam kolam, benih tersebut tidak perlu diberikan pakan tambahan terlebih dahulu. Biarkan benih-benih ini memakan pakan alami yang sudah tersedia di dalam kolam terpal dalam bentuk mikroorganisme. Barulah seminggu kemudian Anda bisa memberikan pakan sebanyak 2 kali/hari. Pakan yang diberikan berupa pelet khusus ikan lele.

Untuk mempercepat pertumbuhan ikan lele, Anda bisa menggunakan pakan berupa jeroan ayam yang dicincang sampai halus. Alternatif lain bisa juga memakai pakan buatan pabrik yang mengandung protein dengan kadar lebih dari 32 persen. Pakan tambahan lain misalnya nasi sisa, ampas tahu, dedak halus, dan ikan asin. Ikan lele hasil budidaya dengan kolam terpal ini biasanya dapat dipanen setelah berusia sekitar 3 bulan.

Komentar