Cara Memelihara Ikan Laut di Air Tawar untuk Pemula

Bagaimana cara memelihara ikan laut di air tawar? Di dunia ini, ada begitu banyak ikan yang tinggal di lingkungan perairan yang berbeda-beda. Ada ikan yang memiliki habitat asli di air tawar, air payau, atau air laut. Secara alami, ikan air tawar tidak mungkin hidup di laut, begitu pun sebaliknya. Namun ada beberapa ikan air tawar dan ikan air laut yang masih mampu bertahan hidup di lingkungan perairan yang berjenis payau.

Bagi para pencinta ikan hias, ikan laut memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan dengan ikan hias air tawar pada umumnya. Biasanya warna tubuh ikan laut ini jauh lebih cerah dan beraneka ragam. Bentuk postur badannya pun sangat unik dan bermacam-macam. Hanya saja, sulitnya mendapatkan air laut mengakibatkan sebagian besar penghobi mengurungkan niatnya untuk memelihara ikan laut.

Ternyata eh ternyata, ikan laut bisa juga lho dipelihara di air tawar. Tentu saja ikan-ikan tadi harus diadaptasikan terlebih dahulu agar tetap bisa bertahan hidup. Waktu yang dibutuhkan untuk mendukung proses penyesuaian diri pada ikan ini pun berbeda-beda. Ada ikan yang bandel dan mampu beradaptasi dengan cepat. Namun tidak sedikit pula ikan laut yang tetap tidak bisa dipelihara di air tawar meskipun sudah diupayakan sedemikian rupa.

cara-memelihara-ikan-laut.jpg

Di bawah ini panduan untuk pemula yang dapat Anda coba praktekkan sendiri :

  1. Mulailah dengan Ikan Muara

Bagi Anda para pemula yang ingin mengondisikan ikan laut supaya bisa tetap hidup di air tawar, Anda bisa mencoba ikan-ikan yang hidup di daerah muara/hilir sungai terlebih dahulu. Pada prinsipnya, semua ikan muara bisa diadaptasikan di air tawar. Selain prosesnya akan lebih mudah, potensi keberhasilannya pun menjadi lebih tinggi sehingga dapat meningkatkan kepercayaan diri Anda. Sebisa mungkin hindari merawat ikan yang berasal dari perairan laut dalam secara langsung.

  1. Gunakan Air Tanah

Jangan pernah sekali-kali menggunakan air yang berasal dari PDAM untuk mengondisikan ikan laut sebab air ini sudah mengandung kaporit. Walaupun air PDAM yang Anda gunakan sudah diaerasi dan didiamkan selama 3 hari berturut-turut, air tersebut tetap berbahaya bagi kehidupan ikan. Air yang paling bagus yaitu air tanah yang berasal dari sumur alami. Jika Anda tidak mempunyai sumur, Anda bisa memakai air isi ulang.

  1. Adaptasi secara Perlahan-lahan

Masukkan ikan laut ke dalam akuarium yang telah berisi air laut dengan volume setengah saja. Jangan lupa lengkapi akuarium tadi menggunakan alat filtrasi dan aerator. Keesokan harinya, tambahkan satu gayung air tawar ke dalam akuarium. Demikian dilakukan setiap hari hingga volume di dalam akuarium terisi penuh.

Setelah akuarium terisi penuh dengan air, buanglah satu gayung air akuarium dan isi dengan satu gayung air tawar. Proses ini dikerjakan setiap hari sampai kadar air tawar di dalam akuarium mencapai 80 persen. Setelah itu, biarkan akuarium selama 1-2 minggu agar ikan laut di dalamnya bisa berhasil menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Barulah dalam 1-2 minggu kemudian, buang kembali satu gayung air akuarium dan masukkan juga satu gayung air tawar hingga kandungan air laut di dalam akuarium benar-benar nol. Hanya saja ikan laut yang dipelihara di air tawar murni akan menyebabkan warnanya menjadi kusam. Sebaiknya Anda tetap mencampur 20% air laut dan 80% air tawar untuk menjaga keindahan warna ikan tersebut.

  1. Pemberian Makanan

Pada umumnya, perangai ikan laut lebih galak daripada ikan air tawar. Jadi bila Anda merawat ikan laut dan ikan tawar di dalam satu tangki, pemberian pakannya harus dilakukan tepat waktu. Sebab jika tidak, ikan tawar pasti akan habis dimangsa oleh ikan laut. Beberapa makanan yang cocok untuk ikan laut yakni udang, ikan mas, dan ikan kumpai. Berikan pakan ini dalam kondisi hidup setiap tiga hari sekali dengan jumlah sesuai ikan-ikan laut yang Anda miliki.

  1. Contoh-contoh Ikan yang Berhasil

Ada beberapa ikan laut yang telah terbukti berhasil dipelihara di air tawar. Di antaranya kerapu, mangrove jack, giant trevally, scorpion fish, flower eel, belanak, mono argante, sumpit, ketang-ketang, baronang, dan betutu.

Komentar